8.500 Keluarga Miskin dan 72 Lansia di Mojokerto Terlantar Gigit Jari – 8. 500 Keluarga miskin penerima program keluarga impian (PKH) tak dapat mencairkan pemberian pangan non tunai (BPNT) 2018. Belum juga sinkronnya pendataan daerah dengan pusat berubah menjadi pemicunya. Permasalahan yang sama pula menimbulkan 72 lanjut usia terlantar gigit jari.
Kepala Sektor Perlindungan serta Agunan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto Susi Sri Utami mengemukakan, 72 lanjut usia terlantar menyebar di Kecamatan Puri serta Trowulan. Sampai akhir 2017, mereka tertulis jadi penerima program asistensi sosial lanjut usia terlantar (Aslut).
Tiap-tiap bulannya banyak lanjut usia ini terima bansos dari Kementerian Sosial Rp 200 ribu/bulan. Pencairannya tiap-tiap 4 bulan sekali.
Sejak mulai awal 2018, kata Susi, program Aslut diintegrasikan dengan PKH. Hingga 72 lanjut usia terlantar itu tertulis jadi penerima PKH sebesar Rp 500 ribu/tiga bulan atau Rp 2 juta/tahun.
Tetapi sampai akhir triwulan ke-tiga tahun ini, bansos itu gak kunjung dapat dicairkan. Gak pelak banyak lanjut usia yg hidup sebatang kara itu mesti gigit jari.
” Di data kami mereka udah masuk jadi penerima PKH. Hambatan pencairan kami kurang tahu sebab akhirnya di pusat (Kemensos). Berulangkali kami tanyalah cuma diperintah buat tunggu. Hingga sejak mulai awal 2018 mereka gak sempat terima PKH, ” kata Susi terhadap detikcom di kantornya, Jalan RA Basuni, Sooko, Rabu (5/9/2018).
Gak sinkronnya data Pemda dengan Kemensos, lanjut Susi, juga menimbulkan 8. 500 keluarga penerima PKH di Kabupaten Mojokerto gak dapat mencairkan BPNT sejak mulai awal 2018.
Menurutnya, beberapa ribu keluarga miskin itu masuk group pelebaran, ialah penerima PKH yg baru di ajukan akhir 2017 sampai awal tahun ini.
Pemberian pangan Rp 110 ribu/bulan itu sesungguhnya udah masuk di rekening mereka. Tetapi saldo di rekening penerima PKH gak dapat dicairkan gara-gara terdapatnya kekeliruan data.
” Situasi kartu ATM mereka tidak sukses injek, saldo ada namun tak dapat dicairkan sebab bank gak dapat aktifkan kartu. Itu mesti ada pembetulan data. Sekarang data pembetulan udah siap, bakal kami kirim ke Jakarta, ” jelas Susi.
Susi memberi tambahan, penerima PKH di Kabupaten Mojokerto sekarang capai 39 ribu keluarga miskin. Sesaat penerima BPNT sebesar 65 ribu KK. Tiap-tiap penerima PKH diyakinkan juga terima BPNT.
Nilai bansos PKH terdiri dalam komponen pendidikan serta kesehatan Rp 1, 89 juta/tahun, dan komponen kesejahteraan sosial buat lanjut usia serta disabilitas Rp 2 juta/tahun.