Home / berita umum / Akibat Kelebihan Beban Jembatan Pematang Ambruk

Akibat Kelebihan Beban Jembatan Pematang Ambruk

Akibat Kelebihan Beban Jembatan Pematang Ambruk – Kementerian PUPR menyangka pemicu ambruknya Jembatan Pematang Panggang karena umur jembatan yang telah tua dibarengi kelebihan beban serta dimensi. Sekarang ini kementerian itu konsentrasi untuk mengevakuasi dua truk bertonase 60 ton serta 40 ton yang terjerat di tempat jembatan ambruk itu.

Staf Tubuh Pengontrol Jalan Tol Kementerian PUPR CH Kornel MT Sihaloho menjelaskan, faksinya konsentrasi mengevakuasi truk sebab bentuk serta isi kendaraan yang melewati kemampuan. Didapati ada dua truk yang terjerat di jembatan ambruk itu di dua lajur.

“Daya lintas untuk jalan nasional pada umumnya 8 ton. Jika dua jalan berarti cuma 16 ton. Ini telah melewati kemampuan, ditambah lagi lewat dalam tempo yang bertepatan,” tutur Kornel, Selasa (18/6) di Palembang, Sumatera Selatan.

Ia berujar, perbaikan jembatan baru dapat dikerjakan 14 hari saat truk dievakuasi. Berarti, Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera tidak dapat dilewati oleh pengendara untuk waktu sebulan ke depan.

Kornel berujar, umur jembatan Pematang Panggang itu telah 25 tahun. Dalam umur jembatan, angka 25 dipandang telah dipandang seperti umur uzur serta harus dikerjakan pergantian jembatan baru.

Pembuatan project jembatan alternatif, kata Kornel, telah diperkirakan oleh Kementerian PUPR. Tetapi pembuatan belum usai sebab baru diawali penggalian mendekati Lebaran 2019 kemarin.

“Karena itu setahap, kita lakukan jembatan baru jalan B, baru kelak jalan A , tetapi bukan ganti keseluruhan,” tutur Kornel.

“Sekarang ini evakuasi kendaraan terhalang overdimensi, masih nyangkut-nyangkut waktu dievakuasi. Waktu ditarik, nyangkut di tiang sisi atas jembatan,” katanya.

Untuk menyiapkan perbaikan jembatan, kontraktor telah mengangkat material serta alat berat yang dikirim dari Jambi.

Selain itu Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) Ajun Komisaris Besar Donny Eka Saputra menjelaskan, imbas kemacetan karena ambruknya jembatan itu ditangani dengan peralihan jalan ke Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera. Diluar itu faksinya lakukan peralihan arus ke jalan tol jika berlangsung kemacetan yang tidak terhindar.

“Faksi Tol serta Polres telah lakukan pengaturan untuk membuka jalan tol fungsional jika berlangsung kemacetan. Pembukaan jalan tol ini untuk mengubah sesaat jalan yang putus sifatnya situasional jika macet saja. Tidak seutuhnya melalui tol,” tutur Doni.

Gubernur Sangka Kongkalikong

Selain itu Gubernur Sumsel Herman Gemuruh menyangka ada kongkalikong di jembatan timbang hingga truk dengan tonase terlalu berlebih masih dapat lewat di jalan raya.

Ia juga meminta semua timbangan-timbangan yang diurus Dinas Perhubungan harus diperketat .

“Jangan pernah ada tanda-tanda kongkalikong. Putusnya jembatan tentu sebab kemampuan overload. Jika overload, turunkan. Jika tidak kasih denda,” tutur Gemuruh, Selasa (18/6).

Herman menyangka, dua unit truk yang terjerat ditengah-tengah jembatan sukses lolos dari timbangan sesudah terdapatnya permainan pelaku tersendiri. Didapati truk itu semasing bertonase 40 serta 60 ton, tambah lebih dari berat yang diperbolehkan yaitu optimal 16 ton.

Herman menyebutkan Dishub Sumsel serta Lampung di Jalintim harus lakukan penelusuran tiap truk yang lewat dengan mendalam tanpa kelebihan muatan untuk menghindarkan momen sama masa yang akan datang.

Herman selanjutnya menerangkan, sekarang ini Jalintim Sumatera yang menyambungkan Propinsi Sumsel-Lampung terputus serta diperkirakan belum dapat dipakai sampai usai diperbaiki pada bulan kedepan. Akhirnya imbasnya berlangsung kemacetan panjang.

“Imbasnya jalan penting yang biasa dilewati ke arah serta dari Sumsel jadi terganggu. Tentu mengakibatkan kemacetan panjang. Sekarang ini warga tolong diinfokan, jangan melalui dahulu Jalintim tetapi Jalinteng terlebih dulu,” tutur ia.

Dalam tempat terpisah, Dirlantas Polda Sumsel Komisaris Besar Dwi Asmoro menyarankan supaya pengendara lewat lewat Jalinteng selama saat evakuasi truk serta proses perbaikan jembatan.

“Kita anjurkan jalan pilihan lewat Jalinteng, dari Kota bumi, Martapura, Baturaja sampai Palembang. Tol cuma dibuka untuk situasional saja jika berlangsung kemacetan,” tutur ia.

Polisi menyarankan pengemudi, khususnya truk bertonase besar tidak untuk melewati jalan Beringin lewat Muara Enim sebab sedang berlangsung longsor di sejumlah titik.

“Kelak ada edaran dari Dishub Sumsel tidak untuk melalui lintas tengah lewat Beringin. Mulai tol Palindra kelak tidak bisa ke arah Kayuagung diarahkan serta diarahkan ke arah Baturaja,” katanya.

About admin