Diserang Sekelompok Remaja, Seorang Pelajar SMK Tewas – Seseorang pelajar SMK Darul Takwa tewas mengenaskan di Jalan Raya Perjuangan, depan Kampus Bhayangkara, Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Korban Aric Saifuloh (17) tewas dengan luka bacok di perut, leher serta pinggang sesudah dikeroyok sekumpulan orang tidak di kenal.
Sedang rekanya Indra Yulianto (16) alami gawat serta saat ini dirawat di RS Anna Medika karna menanggung derita luka bacok di bagian kepala belakang, serta punggung. ” Ke-2 korban dianiaya oleh sekolompok orang memakai senjata tajam, ” kata Kasubbag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, Kamis (24/5/2018).
Berdasar pada hasil penulusuran pihak kepolisian serta info saksi, peristiwa itu bermula waktu ke-2 korban juga akan bertandang ke tempat tinggal kakeknya di lokasi Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan. Namun karna disana tidak ada orang, Aric serta Indra mengambil keputusan kembali pulang ke tempat tinggalnya di Babelan, Kabupaten Bekasi.
Sesampainya di Summarecon, kata dia, korban dibarengi oleh sekumpulan aktor yang memakai sepeda motor. Tidak lama keduanya dipepet, lantas dianiaya dengan senjata tajam. Senang lakukan aksinya, korban dilewatkan tergeletak dengan keadaan bersimbah darah, sedang aktor melarikan diri.
Mengenai korban Aric wafat dalam perjalanan menuju Tempat tinggal Sakit. Sedangakan Indra masih tetap memperoleh perawatan Medis di RS Anna Medika.
Sekarang ini, kata dia, pihak kepolisian masih tetap lakukan pendalaman serta selalu memohon info saksi dengan lakukan olah Tempat Peristiwa Perkara (TKP) di lokasi peristiwa.
Kepala Kepolisian Bidang Bekasi Utara, Kompol Dedi Nurhadi menyebutkan, pihaknya masih tetap lakukan pendalaman berkaitan tewasnya pelajar diwilayahnya itu. Namun, dia meyakinkan korban Aric wafat bukanlah karna tindakan pembegalan. ” Kita telah minta info korban Indra walau dalam keadaan gawat, ” tuturnya.
Dedi mengakui, dari info korban yang gawat itu di ketahui kelihatannya aktor ikuti korban dari bundaran Summarecon. Dia dikeroyok memakai senjata tajam semacam celurit. ” Peluang besar pengeroyokan itu berjalan singkat, sistem penganiayaan berlangsung waktu kendaraan dalam kondisi jalan, ” tegasnya.