Petugas KPPS Dadanya Seringkali Berasa Sakit – Suhardiman tinggalkan istri serta dua putra tercintanya sesudah nyawanya tidak tertolong selesai bekerja jadi Petugas KPPS di TPS 17 Seimokerto di Surabaya.
Santi, istri mendiang Suhardiman, bercerita urutan kematian suaminya waktu terlibat perbincangan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di teras kediamannnya, Jalan Simokerto, Kelurahan Simokerto, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Jawa timur, Minggu (12/5).
Santi menceritakan suaminya wafat pada Sabtu (27/4). Suhardiman sampai kini profesinya jadi pengemudi ojek online untuk bertahan hidup dengan istri serta ke-2 anaknya, Hardi Wijaya (22) serta Neza Aulia (12).
Santi menerangkan jika suami merintih sakit dibagian dada pada Rabu (17/4) sesudah bekerja di TPS 17.
“Semenjak hari itu, dadanya seringkali berasa sakit, tetapi tidak demikian dirasa. Selalu pada Jumat (26/4), suami saya narasi jika kambuh . Saya kerokin, mendadak waktu saya masak di dapur Sabtu (27/4) jam 08.30 tidak ada. Saya bawa serta ke RSUD Soewandhi tidak tertolong,” tutur Santi.
Sesudah dengarkan keterangan Santi, Wali Kota Risma langsung akan memutuskan untuk menolong cost sekolah anak ke-2 almarhum yang sekarang ini masih duduk di bangku SMP.
“Sekolah yang pinter ya. Agar jadi orang sukses. Kelak masalah cost tak perlu cemas. Intinya tugasmu sekolah yang rajin,” kata Risma pada Neza.
Petugas KPPS di Surabaya Wafat Selesai Merintih Sakit DadaWali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Tidak hanya membiayai sekolah sampai lulus SMP, Wali Kota Risma memberi pertolongan pada anak pertama almarhum yang bernama Hardi (22). Sekarang ini, Hardi kerja jadi karyawan restoran serta Wali Kota Risma merencanakan akan mengalihkan Hardi untuk kerja di kantor Pemkot Surabaya.
“Kelak yang pertama geser pemkot saja, kelak ada staf saya mendatang untuk menolong serta mempersiapkan semua, ibu tak perlu cemas. Allah punyai gagasan yang indah untuk kita,” tuturnya.
Tidak hanya santunan dana serta pertolongan untuk beberapa anak almarhum, nyatanya belum juga cukuplah membuat Wali Kota Risma lega. Hingga, dia juga merencanakan ingin menolong istri almarhum untuk berjualan di muka tempat tinggalnya, yaitu meracang (keperluan bumbu dapur). Buat Wali Kota Risma, hal tersebut penting agar Santi masih dapat memberi nafkah pada anak-anaknya.
“Ibu sudi saya buatkan toko untuk jual meracang di sini. Sekalian kerja masih dapat mengatur rumah serta memonitor beberapa anak, intinya berdoa tidak lupa berdoa Allah sayang sama hamba-hambanya yang selalu meminta, asal kita ingin berupaya semua kesukaran tetap ada jalan,” katanya.
Santi mengucapkan terima kasih pada Wali Kota Risma yang bersedia menyekolahkan anak kedua-duanya serta memberi pekerjaan yang begitu wajar untuk anak pertamanya. Bahkan juga, dia begitu mengucapkan syukur jika Wali Kota Risma membangunkan toko untuk jualan meracang.
“Saya matur nuwun (terima kasih) telah dibantu menyekolahkan anak, serta dibantu menemukan jalan keluar yang saya hadapi, bapaknya disana pasti tenang, terima kasih Bu Risma,” tuturnya.