Polisi Amankan 3 Pelaku Prostitusi Online di Samarinda, Salah Satunya Mahasiswi – Mahasiswa selayaknya berubah menjadi teladan serta mencari pengetahuan setinggi-tingginya. Tetapi di Samarinda, Kalimantan Timur (Kal-tim) , seseorang mahasiswi jadi melacurkan diri.
Grup Reserse serta Kejahatan Polrestabes Samarinda sukses menyingkap perkara usaha prostitusi ” online ” di lokasi ditempat. Polisi mengamankan beberapa pemeran, salah satunya berstatus mahasiswi.
Kasatreskrim Polrestabes Samarinda Kompol Sudarsono memaparkan, pihaknya udah mengamankan tiga orang pemeran prostitusi online, ialah YD (28) jadi muncikari, RD (23) serta GA (23) kedua-duanya jadi pemeran prostitusi, dalam suatu penggrebekan yg dilakukan Jumat pagi (11/1) di dua hotel yg ada di Kota Samarinda.
Dia memaparkan, menurut pernyataan banyak terduga, tarif usaha prostitusi online ini kira-kira dalam harga Rp 1 juta buat sekali kencan.
Dan, muncikari dapatkan jatah dari anak buahnya dalam kira-kira Rp 100 ribu dalam sekali transaksi, atau ditraktir makan serta nikmati hiburan malam, apabila tak dapatkan jatah uang.
Menurut Sudarsono, YD datang dari Kota Bontang serta berstatus jadi mahasiswi di satu diantaranya perguruan tinggi di Kota Samarinda, dan RD serta GA adalah penduduk di Kota Samarinda, serta interaksi ketiganya merupakan kawan tongkrongan.
” Sebelumnya kami terima laporan warga berkenaan usaha prostitusi online ini, lantas kami mengontrol taktik buat dapat terjalin dengan YD yg dikira muncikari, lantaran YD ini nyata-nyatanya tak dapat terjalin dengan sembarang orang, ” jelas Sudarsono, Senin (14/1/2019) .
Dia memaparkan, hasil dari komunikasi itu, pihaknya menekankan kalau kawan serta bosnya butuh wanita penghibur buat dapat melayani dalam hotel, kemudian YD berikan isyarat bakal kirim anak buahnya.
” Dalam operasi ini kami menyewa dua hotel buat menjebak banyak pebisnis prostitusi online ini, ” katanya.
Dia memberi tambahan, menurut info YD bertindak sebagai muncikari udah menjalankan operasinya sejak mulai tahun 2017, tetapi menurut pernyataan RD sempat dipasarkan oleh YD tahun 2016.
” Kami tetap mengerjakan penyelidikan seterusnya dengan info banyak pemeran serta beberapa saksi bakal meningkatkan perkara ini buat menyingkap binis prostitusi yang lain yg mungkin tetap berada pada kota Samarinda, ” tegas Sudarsono.