Home / berita umum / Ribuan Warga Berebut 13 Gunungan Makanan dalam Tradisi Meron di Pati

Ribuan Warga Berebut 13 Gunungan Makanan dalam Tradisi Meron di Pati

Ribuan Warga Berebut 13 Gunungan Makanan dalam Tradisi Meron di Pati – Tiap-tiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah menyelenggarakan rutinitas meron. Acara rutinitas tiap-tiap tahun sekali ini berjalan meriah. Tidak cuma masyarakat Pati yg ada diacara ini, akan tetapi masyarakat luar daerah pun banyak yang datang.

Rutinitas meron, yang disebut acara rutinitas tahunan itu diadakan di jalan Kayen-Sukolilo, pada Kamis (22/11/2018) sore. Beberapa ribu masyarakat bergabung di daerah Sukolilo, Pati.

Sejumlah 13 gunungan setinggi lebih kurang 2 mtr., berisi makanan tradisionil ciri khas daerah ditempat diarak selama rute kirab. Tuntas diarak, masyarakat yg sudah memadati tempat realisasi rutinitas langsung merebutkan gunungan itu.

Ketua Yayasan Meron Indonesia, Abdul Qodir menuturkan isi dari gunungan itu ialah Kronce. Kronce ialah makanan ciri khas Sukolilo, yg mirip rengginang akan tetapi terbuat dari ketan serta dibikin membuat bunga serta ampyang. Diatas gunungan ada potongan ayam, serta dihiasi serangkaian bunga yg mengelilingi gunungan.

” Dasarnya (makanan di gunungan) ialah beras ketan, serta itu adalah ikon yg miliki arti ngraketaken (menyambung) persaudaraan, persatuan, ” kata Abdul Qodir kepad wartawan, di celah kesibukan.

Menurut dia Meron itu miliki kekhasan serta ciri-ciri yg tdk beralih semenjak awal dipertunjukkan sampai waktu ini. Acara diawali dari istighosah, lantas diselenggarakan takhtimul Qu’ran bil ghoib. Selanjutnya prosesi yg diawali dengan gebyar budaya serta prosesi paling akhir ritualnya.

” Rutinitas ini telah teratur diadakan tiap-tiap tahunnya untuk peringatan Maulid Nabi, antusiasnya tidak cuma dari orang lebih kurang saja tetapi banyak juga di luar daerah, ” tuturnya.

Sesaat Kepala Disporapar Kabupaten Pati, Sigit Hartoko membawa kelompok muda atau milenial untuk memviralkan Meron jadi tujuan wisata budaya. Dengan demikian, rutinitas Meron dapat terus lestari serta dilanjutkan oleh generasi setelah itu.

” Meron jadi warisan budaya yg miliki ciri, serta ini butuh diviralkan tentulah libatkan semua bagian termasuk juga generasi muda untuk berikan multiplier effect termasuk juga dalam soal ekonomi serta pada Desa Sukolilo, ” tuturnya.

About admin