Himbauan Masyarakat Tetap Waspadai Bencana – Konsentrasi pihak berwenang selayaknya tdk sekedar mengevakuasi korban tertimbun di Ponorogo, Jawa Timur. Mereka juga mau menegaskan warga terbebas dari ancaman longsor susulan. Sekarang sedikitnya 45 tempat tinggal di tiga rukun tetangga (RT) ada di dekat tebing.
Kepala Desa (Kades) Banaran Sarnu mengaku, warganya masih tetap terancam longsor susulan. Pada Sabtu malam (1/4), selang berapa jam dari longsor paling utama pagi, kembali berjalan longsor di wilayahnya.
Kaslan, salah seseorang warga Desa Banaran, membetulkan hal tersebut. Dia mendengar nada bergemuruh pada Sabtu malam. Dia menegaskan berjalan longsor susulan dikarenakan suaranya menyerupai dengan longsor terlebih dahulu. ”Saya risau andaikan senantiasa meluas longsornya. Itu dapat saja apabila hujan, ” ujar Kaslan.
Dengan situasi seperti itu, Sarnu memerintah warganya tdk meninggalkan daerah pengungsian. Termasuk juga pagi serta siang. Sebab, kala siang lantas, longsor setiap waktu dapat datang. Longsor yg menumpuk 28 orang juga berjalan siang. Salah satunya, menumpuk 11 warga Desa Banaran yg lagi tengah memanen jahe.
”Saya tetap mengingatkan warga. Tempat tinggal mesti dikosongi buat keselamatan, ” tegasnya.
Warga menggunakan berapa tempat pengungsian. Beberapa menentukan tinggal dirumah Sarnu. Mereka merupakan banyak korban yg rata-rata kehilangan anggota keluarga. Tidak hanya tempat tinggal Kades, warga menginap di tenda punya relawan. Ada juga warga yg menentukan tinggal dirumah keluarganya. Mereka masih tetap trauma serta malas pulang.
Data pengungsi masih tetap simpang siur. Sarnu mendata ada seputar 200 warga yg udah meninggalkan tempat tinggalnya. Pertambahan jumlah pengungsi menimbulkan wacana relokasi walaupun pemecahan area belum diketemukan.
”Kami dapat bekerjasama dahulu dengan Pak Bupati. Persoalan relokasi kelak diulas, ” kata Wagub Ja-tim Saifullah Yusuf yg mendatangi banyak korban di pengungsian. Wagub pernah mengajak banyak korban berdialog. Dia juga bertanya keluhan warga sepanjang tinggal di pengungsian.
Pria yg akrab disapa Gus Ipul itu menuturkan, relokasi dapat diulas seterusnya. Situasi area di Desa Banaran dinilai udah benar-benar urgent. Potensi terjadinya bencana masih tetap tinggi. Pihaknya akan senantiasa berkomunikasi dengan Pemkab Ponorogo. Langkah pengungsian dikedepankan. Dia harapkan pengungsian tdk terkendala. Sebab, hujan mengguyur area bencana tempo hari sore.
Kapolda Ja-tim Irjen Pol Machfud Arifin memberi tambahan, jumlah personel kepolisian yg diperbantukan utk pengungsian senantiasa ditambah. Mereka dihadirkan dari polres paling dekat. Polri juga menerjunkan banyak dokter. ”Kalau alat berat sukar, kami dapat kerahkan dengan cara manual. Pokoknya, pengungsian mesti senantiasa jalan, ” kata Machfud.
Dia menegaskan, seluruh anggotanya terlatih. Penentuan personel dilaksanakan utk menjadi lancar pengungsian. Polda Ja-tim bakal juga menerjunkan anjing pelacak utk mencari korban.