Petani tembakau di pastikan gigit jari. Karna tidak dapat memperoleh hasil panen tembakau maksimum. Pemicunya tidak beda perubahan cuaca yang penting dari kemarau jadi instensitas hujan tinggi mulai sejak dua minggu paling akhir ini. Akhirnya tembakau yang dipanen tidak kunjung kering. Hingga di pastikan harga jualnya alami penurunan.
Jadi info, pada panen pertama lantas, kwalitas tembakau telah menjangkau B. Dengan harga Rp 17-45 ribu per kg. Bergantung mutunya. Bahkan juga telah menyentuh E yang di bandrol Rp 105 ribu per kg. Sayang, sesudah hujan sepanjang dua minggu paling akhir, harga tembakau anjlok jadi Rp 75 ribu per kg.
â€Perubahan iklim global yang berlangsung satu tahun lebih paling akhir mesti jadi perhatian serius petani tembakau. Harus petani dituntut menyesuaikan serta lakukan perubahan supaya tidak terus-terusan memikul rugi. Keadaan cuaca dengan alur begini jadi peringatan paling akhir untuk petani, †tutur Ketua Koalisi Nasional Penyelamat Kretek (KNPK) Ariyanta Sigit Suwanta