Osama bin Muhammad Al Shuaibi Menyanggah Alternatif Palestina – Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Muhammad Al Shuaibi, menyanggah kalau pihaknya sudah tawarkan Abu Dis, satu kota dekat Yerusalem, menjadi ibu kota alternatif untuk Palestina.
“Saya tegaskan mulai sejak awal, tiap-tiap Raja Saudi semua memliki sikap yang sama serta akan tidak keluar dari prinsip kami yang sampai kini memberi dukungan serta mengaku Yerusalem menjadi ibu kota Palestina, †cetus dia, dalam acara jamuan makan malam dengan dubes negara Arab di tempat tinggalnya di Jakarta, Rabu (20/12) .
Al Shuaibi mengutamakan kalau Saudi serta bahkan juga semua negara Arab senantiasa memberi dukungan kemerdekaan Palestina serta Yerusalem menjadi ibu kotanya. Dia juga mengemukakan, dunia Arab, negara Muslim, sampai negara Barat yang dekat dengan AS, menentang ketentuan sepihak Presiden Donald Trump masalah Yerusalem.
“Yerusalem yaitu Ibu Kota Palestina serta pastinya kota kebanggaan bangsa Arab serta umat Muslim didunia, †akunya.
Pernyataan itu diutarakan Al Shuaibi menyikapi berita yang mengatakan kalau Pangeran Saudi, Mohammed bin Salman, sudah tawarkan Abu Dis untuk jadi ibu kota untuk Palestina jikalau Presiden Donald Trump berkeras mengaku Yerusalem menjadi Ibu Kota Israel.
Penawaran itu dimaksud berlangsung pas Presiden Palestina Mahmoud Abbas berkunjung ke Riyadh pada November selanjutnya, sebelumnya AS menginformasikan ketentuan kontroversialnya masalah Yerusalem. Pangeran Salman dimaksud berikan Abbas saat dua bln. untuk perhitungkan tawarannya itu.
Penawaran itu dikatakan sebagai prakarsa Saudi berkaitan perdamaian Israel-Palestina yang sudah dilanda perseteruan sepanjang berpuluh th.. Palestina serta Israel sampai kini keduanya sama berkeras merebutkan Yerusalem menjadi ibu kota negaranya.
Seirama dengan Al Shuaibi, dalam peluang yang sama, Dubes Dipilih Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, juga menolak berita yang mengklaim kalau sudah berlangsung penawasan pada Palestina serta Saudi berkaitan wacana ibu kota alternatif.
“Isu perihal pelebaran pemukiman di Abu Dis dan semua usaha yang menginginkan mengubahkan Ibu Kota Palestina dari AL Quds Al Sharif Yerusalem pastinya tidak diterima semua Bangsa Palestina serta bangsa didunia. Tidak sempat ada gosip kalau kami menyinggung gosip perpindahan ibu kota itu, †tepisnya.
Selain Dubes Palestina, beberapa dubes negara Arab yang lain terlihat ada di acara itu. Diantaranya, Dubes Mesir Ahmed Amr Ahmed Manned, Dubes Yordania Walid al Hadid Dubes Irak Abdullah Hasan Salih, Dubes Libya Sadegh MO Bensadegh, Dubes Yaman Mohammad Ali al Najar, Dubes Kuwait Abdul Wahab Abdullah al Saqar, serta Dubes Uni Emirat Arab Mohamed Abdulla Mohammed Bin Mutleq Alghafli.
Pertemuan itu di gelar manfaat memperjelas tempat semasing negara perihal gosip Palestina serta ketentuan AS masalah Yerusalem.
Namun, Dubes Qatar Ahmed bin Jassim Al-Hamar tidak tampak ada dalam acara itu. Seperti yang sudah didapati, mulai sejak Mei selanjutnya, Doha tengah dilanda krisis diplomatik dengan beberapa negara Arab termasuk juga Saudi.
Saudi serta sekutunya Mesir, Uni Emirat Arab, serta Bahrain memutus hubungan diplomatik serta kerja sama perhubungan dengan Qatar lantaran dipandang memberi dukungan kesibukan terorisme serta radikalisme.