Home / berita umum / Ramayana Sabang Akan Tutup Gerai

Ramayana Sabang Akan Tutup Gerai

Ramayana Sabang Akan Tutup Gerai – PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengatakan akan tutup gerai pertamanya di lokasi Sabang, Jakarta Pusat. Gagasannya, tempat gerai yang ditutup disewakan ke faksi perhotelan.

Direktur Ramayana Lestari Sentosa Suryanto mengatakan faksinya telah berdiskusi dengan beberapa entrepreneur hotel berkaitan gagasan itu. Sayangnya, dia tidak menyebutkan tentu jati diri dari faksi perhotelan itu.

“Telah ada itu (diskusi), hotel-hotel kecil,” sebut Suryanto, Jumat (24/5).

Suryanto malas menerangkan kapan penutupan Ramayana di lokasi Sabang sah dikerjakan. Dia menolak bila penutupan dikerjakan sebab permasalahan penjualan yang sepi.

“Itu toko memang kecil kok, bukan untuk rasio besar,” tuturnya.

Sekretaris Perusahaan Ramayana Lestari Sentosa Setyadi Surya menjelaskan bukan sekedar tutup, di tempat lain, faksinya akan meningkatkan empat gerai baru. Gerai itu, dua salah satunya akan dibuka di Pekanbaru, satu di Semarang serta satu yang lain di Timika.

Keseluruhan dana yang akan digelontorkan untuk pembukaan gerai baru itu Rp200 miliar-Rp240 miliar. Dana pembukaan gerai itu gagasannya akan diambilkan dari berbelanja modal Ramayana sebesar Rp300 miliar- Rp400 miliar tahun ini.

“Ini kami sewa tempat, jadi hitungannya per gerai perlu ongkos seputar Rp50 miliar-Rp60 miliar. Ini sewa ya, jika bangun dari pertama tidak bisa begitu,” sebut Setyadi.

Tidak hanya buka gerai baru, Ramayana kata Setiyadi akan melakukan renovasi beberapa gerai. “Keseluruhan yang telah ditransformasi atau diperbaiki 24 toko serta akan diteruskan 20 . Jadi keseluruhan seputar 40 gerai sampai 50 gerai,” katanya.

Dia menjelaskan usaha itu dikerjakan untuk memburu tujuan perkembangan penjualan sebesar 5 % yang diinginkan dapat diraih tahun ini. Tidak hanya konsentrasi ke perbaikan serta transformasi gerai, supaya tujuan itu dapat diraih, perusahaan konsentrasi dalam memburu penjualan pada musim Ramadan serta Lebaran.

Maklum, tiap tahun rata- rata andil penjualan waktu Ramadan serta Lebaran sebesar 30 persen-35 %. Sumbangan itu paling besar dibanding peristiwa lain, seperti, tahun baru atau musim masuk sekolah.

Masalahnya musim tahun ajaran baru serta tahun baru cuma memberi andil penjualan sebesar 6,5 % serta 10 %. Setiyadi menjelaskan pada peristiwa Ramadan serta Lebaran umumnya penjualan dapat naik 2x lipat dibanding bulan umumnya.

“Untuk andil penjualan 35 % atau Rp3,5 triliun dua bulan itu ya,” tuturnya.

Tetapi sayangnya, sampai sekarang ini penjualan yang diinginkan belum sesuai dengan keinginan. Menurut perhitungannya, peluang angka penjualan telah sampai Rp1 triliun.

“Andilnya sedikit,” tuturnya.

About admin